Mengenai

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
I live in Semarang, Indonesia. Batik lover.

07 Maret 2011

ALBUMIN

Albumin adalah kata yang sangat sering kudengar dalam hampir dua bulan ini. Sejak aku melakukan terapi untuk kesembuhan kakiku, kata itu sedikitnya 3 kali sehari mengemuka di hadapanku.
"Rin, sudah minum albuminnya?"
"Rin, ini udah aku siapkan albuminnya, jangan lupa diminum ya."
"Ayo kita buat albumin dulu."
"Kamu maem dulu, aku mau marut nanas untuk albuminmu"
Itulah kalimat-kalimat dari suamiku setiap hari, mengingatkan aku untuk patuh pada nasehat Prof. Joko (ahli teknik kimia Undip yang saat ini menjadi terapis sekaligus konsultan kesehatanku).

Karena super duper penasaran, maka aku browsing internet dan kudapat informasi di bawah ini.
Albumin (bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid. (Wikipedia)
Albumin berfungsi mengatur tekanan osmotik darah, menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga bisa mempertahankan volume darah. Albumin juga berfungsi sebagai pangangkut unsur-unsur yang kurang larut dalam air (seperti: asam lemak bebas, kalsium, zat besi dan beberapa unsur obat) melewati plasma darah dan cairan sel, selain itu Albumin bermanfaat untuk membantu pembentukan jaringan sel baru ataupun mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah / rusak. (Biohexa Pandu Herba)

Albumin yang kuminum sehari tiga kali, setiap habis makan terbuat dari: telur ayam kampung yang ditambah dengan air buah nenas (didapat dari nenas yang diparut), kemudian didiamkan selama 10-15 menit. Akhirnya ditambahkan "STANSOL".

Stansol ini adalah ramuan alami yang terbuat dari akar alang-alang, wimbo, kunir putih, temulawak, minyak bawang putih, minyak zaitun, bio ATP, pinicilium, rhizopus, galaktosa, arabinosa, manosa, polen, vitamin A-B-C-D-E, sukrosa dan glukosa.

Bau yang menguar dari mulut botol stansol sangat luar biasa menyengat. Pertama kali menciumnya, kepalaku terasa pusing sekali. Apalagi ketika membaca cara meramunya. Bayangkan, telur ayam kampung mentah ditambah air nenas. Duhh… seperti apa rasanya yaaa.
 

Tapi suamiku selalu meyakinkanku.
"Aku hanya ingin melihat kamu bisa berjalan lagi. Aku ingin kamu sembuh, Rin," katanya sambil berlinang air mata.
Dan aku tidak tahan melihat 'mata kelinci'nya penuh permohonan dan harapan agar aku selalu mematuhi nasehat dokter. Menjaga makanan, banyak istirahat, tidak boleh berpikir keras, tidak boleh stress.

Dari sepotong kata: albumin. Aku jadi tahu, sebesar itulah 'pengabdian' suamiku padaku. Melayani istrinya dengan lembut dan kasih sayang. Menjagaku dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Selalu tersenyum, tidak pernah menolak semua permintaanku. Bersabar ketika aku mulai merajuk dan merengek-rengek.
Terimakasih Tuhan, aku tahu rahasiaMu mulai tersibak sedikit demi sedikit.
Terimakasih Tuhanku, Kau kirim aku seorang laki-laki yang sangat manis.

Banyumanik 11 Pebruari 2011 (Ba'da azan Ashar)


 

Tidak ada komentar: